Witness in Death
J.D. Robb
Tiba-tiba saya suka berburu buku karangan J.D. Robb, padahal awalnya say tidak begitu tertarik membaca buku pertama yang saya baca. Tapi setiap ketika menemukan buku J.d Robb saat huntibg buku, menjadi hal yang memuaskan. Sebenarnya, sama seperti dua buku misteri-triler yang saya baca, Sydney Sheldon dan Agatha Chritie, hanya saja, J.D Robb memberikan tokoh utama yang sama dengan kasus yang beraneka ragam.
Kali ini kasus tersebut terjadi tepat di depan mata sang Letnan Dallas, selaku pimpinan NYSPD untuk kasus pembunuhan. Letnan Eve Dallas bersama suaminya, Roarke, sedang menikmati pertunjukan teater mengenai pembunuhan. Karena sudah terbiasa mengurus pembunuhan, Eve, tidak tahan untuk tidak menganalisis kisah yang sedang ditontonnya. Tapi ketika ia sedang memeperhatikan tokoh pembunuh, ia melihat sesuatu yang tak wajar. Tokoh yang seharusnya mati palsu, tiba-tiba bersimbahkan darah tepat di depan matanya.
Seketika itu juga, Letnan Dallas dan Roarke berlari menuju pangguug. Tepat saat itu juga sang tokoh pembunuh, Areena, berteriak histeris dan pingsan, begitu melihat darah yang seharusnya tidak ada. Pembunuhan yang menyita banyak perhatian dan saksi, belum juga media yang akan mengangkat kematian aktor yang sangat berbakat, Richard Draco. Satu-satu, saksi ditanyai, aktor-aktris, crew, penonton. Eve, sadar, korban dibenci oleh keseluruhan orang yang mengenal secara pribadi maupun, untuk urusan pekerjaan.
Pekerjaan, Eve dan timnya semakin sulit. Karena pembunuhan ini dibuat menjadi bagian dari pementasan drama oleh sang pembunuh. Belum lagi salah satu crew drama tersebut, ditemukan mati gantung diri. Tapi, Eve tidak mau menerima, kalau itu bunuh diri. Ketika ia mempelajari lagi video yang menunjukan pementasan, sang crew, Eve melihat sesuatu yang janggal yang dilihat oleh sang crew. Hanya tiga detik hal yang janggal itu muncul di muka sang crew, tapi memuat Eve terusik.
Eve sadar ia berhadapan dengan aktor/aktris yang berbakat dan sangat mencitai pekerjaannya, mau tak mau, Eve harus ikut bersandiwara mengikuti alur sang pembunuh.
Logika pembunuhan menarik perhatian saya, hingga menghasilkan alibi untuk sang pembunuh. Kisah kali ini lebih sentimentil, karena mengembalikan lagi kesedihan lama sang Letnan. Seperti apa kasus yang ditangani dengan mengikutikan sertakan hal yang dilarang oleh polisi, emosi.
Categories:
Buku Si Kupu,
fiksi,
misteri,
suspend,
ulasan

